Kamis, 20 September 2012

Derita (Pergumulan) dari Doa Syafaat
☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆☆☆☆☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
Ini merupakan gambaran yang menakjubkan dari Tuhan kita. Kita melihat Dia berdoa, menangis, dan berkeluh kesah dalam pergumulan jiwa yang sangat bera

t. Seseorang mungkin bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika Yesus terdengar berdoa seperti itu di dalam salah satu dari gereja-gereja kita. Banyak yang tidak akan dapat mengerti. Beberapa orang barangkali akan beranggapan bahwa mungkin Dia secara emosi dan mental tidak seimbang lagi. Hal yang sama barangkali akan dikatakan juga tentang rasul Paulus, jika kita secara pribadi dapat melihat atau mendengar dia dalam doa. Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, dia berbicara mengenai perhatiannya yang mendalam terhadap keadaan rohani mereka. Mereka berada dalam bahaya menyimpang dari anugerah Allah dengan kembali pada perbudakan hukum Taurat. Mereka tergoda untuk menambahkan peraturan-peraturan hukum pada iman mereka di dalam Kristus agar dapat memperoleh keselamatan. Menambahkan sesuatu berarti merusak segala sesuatunya. Mereka berada dalam keadaan akan membelakangi karya Kristus yang sempurna di kayu salib.
Bahaya tersebut mendorong Paulus untuk berdoa bagi mereka, "Betapa Saudara sekalian menyakiti saya. Sekali lagi saya menanggung sakit seperti seorang ibu yang menantikan kelahiran anaknya. Dengan rindu saya menantikan saat Saudara akan dipenuhi oleh Kristus. (Galatia 4:19, FAYH) Doa dan syafaat Paulus di dalam Roh Kudus menyebabkan dia menderita kesakitan/pergumulan seperti seorang ibu yang akan melahirkan. Dia menderita bagi mereka di dalam Tuhan, dan merindukan agar Kristus terjelma dalam hidup mereka sepenuhnya melalui iman. Ibu-ibu dapat memahami dengan baik apa artinya menderita sakit bersalin. Kaum pria hanya dapat memahami pengalaman itu secara tidak langsung.
Paulus mempergunakan proses kelahiran untuk menjelaskan penderitaan dan pergumulannya di dalam mendoakan jemaat Galatia. Dia sudah menjadi kepanjangan atau kelanjutan dari pelayanan syafaat surgawi Kristus di bumi. Yesus menaikkan doa-doa yang penuh kuasa melalui Paulus, dan dia merasakannya! Sebagaimana sudah kita katakan pada bagian awal, Berdoa di dalam Roh adalah berdoa sebagaimana Allah berdoa dan merasakan sebagaimana Allah merasakan. Tidak heran kalau Paulus mengatakan bahwa Roh Kudus berdoa melalui kita dengan perkataan-perkataan, keluhan-keluhan, dan ratapan yang tidak dapat dikemukakan dalam kata-kata (Roma 8:26). Dia berbicara dari pengalaman! Ya, Kristus hidup untuk menjadi Juru Syafaat bagi kita dan melalui kita sesuai dengan kehendak Bapa. Biarlah kita menjadikan diri tersedia bagi Roh Kudus untuk menjadi saluran yang hidup dari doa-doa dan syafaat. (by: nuel)
Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
 
 


Tidak ada komentar:

ans!!