Kamis, 20 September 2012

Rahasia Untuk Memegang Teguh Janji Tuhan
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
“Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “De

mikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.” Roma 4:18-19
Tuhan berjanji kepada Abraham bahwa Dia akan membuat keturunannya seperti debu tanah banyaknya dan juga seperti bintang-bintang yang bertebaran di langit (Kej 15:5). Tuhan beberapa kali menegaskan janji itu kepada Abraham yang sudah berumur kira-kira seratus tahun dan istrinya yang rahimnya tertutup karena juga sudah lanjut usia. Oleh karena itu mereka sempat tertawa ketika mendengar janji Tuhan yang disampaikan kepada mereka ini.
Tetapi pada akhirnya mereka melihat janji Tuhan ini digenapi (Kej 21:2) dan Sara melahirkan seorang anak yang diberi nama Ishak.
Penantian yang dijalani oleh Abraham bukanlah suatu penantian yang mudah. Perlu waktu bertahun-tahun hingga Abraham dapat melihat bahwa isterinya dapat mengandung hingga melahirkan seorang anak baginya. Belum lagi kondisi fisiknya yang sudah menua dan melemah yang semakin menambah berat bagi Abraham untuk bisa percaya kepada janji Allah.

Apa yang dilakukan Abraham sehingga dia dapat tetap memegang teguh janji Tuhan yang telah diberikan baginya?

1. Tidak Bimbang

“Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,” Rom 4:20
Ketika Abraham menerima janji Tuhan, dia tidak melihat kondisi fisik maupun seberapa lama ia telah menunggu janji tersebut. Abraham tidak tergoyahkan dengan keadaan yang dia alami. Dia tidak menjadi bimbang karena janji Tuhan tidak langsung digenapi. Tetapi dia malah memperkuat imannya di dalam Tuhan. Sehingga kita dapat melihat bahwa pada akhirnya Tuhan memberikan seorang anak yang telah dijanjikanNya tersebut.

Keadaan yang kita alami saat ini sangat mungkin untuk mempengaruhi sikap kita terhadap janji Tuhan. Seringkali keadaan tidak akan menjadi lebih baik ketika kita sedang menantikan janjiNya. Bahkan kita melihat orang lain yang tidak hidup di dalam Tuhan mendapat hal-hal yang mereka inginkan.
Keadaan seperti ini akan membuat kita lemah dan tidak bersemangat menjalani hidup. Bahkan sebagian orang meninggalkan ibadahnya kepada Tuhan oleh karena mereka tidak memperoleh apa yang telah dijanjikan kepada mereka.

Tuhan ingin agar kita semua dapat menjadi sempurna di hadapanNya. Oleh karena itu keadaan yang kita alami merupakan suatu proses agar janjiNya dapat digenapi dalam hidup kita. Tuhan juga menguji iman percaya kita sehingga dengan demikian kita dapat keluar sebagai pemenang dalam setiap keadaan yang kita alami. Proses yang demikian akan menjadikan kita semakin kuat di hadapan Tuhan dan tidak terombang-ambing oleh keadaan yang semakin tidak menentu.
Tetaplah kuat dalam iman, jangan bimbang dan tetap percaya. Yakin bahwa Tuhan senantiasa menyertai kita dan memegang kita serta membawa kita kepada kemenangan iman.
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” Yes 41:10

2. Penuh Keyakinan

“Dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.” Rom 4:21
Abraham menyingkirkan segala kekuatiran maupun ketakutan yang muncul dalam dirinya. Pertanyaan-pertanyaan seperti ‘apakah saya bisa?’ ‘kalau nanti begini, lalu bagaimana?’ ‘bagaimana kalau nanti terjadi sesuatu?’ dan sebagainya pasti muncul dalam pikirannya. Tetapi Abraham tetap yakin dan bahkan penuh dengan keyakinan bahwa Tuhan Allah yang dia sembah adalah Allah Yang Maha Kuasa. Abraham percaya bahwa Dia pasti sanggup melakukan segala perkara, sehingga perkara untuk memberikan keturunan bagi Abraham pasti merupakan suatu hal yang mudah bagi Allahnya Yang Maha Kuasa.
Keadaan yang tidak menentu dalam kehidupan kita, dimana kita belum juga menerima janji yang sudah Tuhan berikan bagi kita, tidak boleh membuat kita semakin kuatir atau bahkan menanyakan apakah benar janji tersebut. Kita tidak boleh meragukan janji Tuhan sedikitpun, bahkan kita juga harus mengikuti apa yang Abraham lakukan yaitu dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara.
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepadaNya (Luk 1:37, Mrk 9:23).
Jangan biarkan logika mendominasi pikiran kita sendiri. Jangan batasi pekerjaan Tuhan, karena Dia bekerja secara supranatural. Apa yang tidak pernah kita pikirkan, itu yang Tuhan berikan bagi kita.
“Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” 1Kor 2:9
Jangan biarkan keadaan kita membuat kita menjadi lemah. Abrahampun tidak menjadi lemah dalam kondisinya yang seperti itu. Semakin lama dan semakin buruk keadaan yang kita alami biarlah itu menjadi semangat dan pemicu bagi kita bahwa Allah sedang melakukan perkara yang besar dalam hidup kita. Mujizat yang besar akan terjadi dalam hidup kita.
Miliki keyakinan yang penuh akan kuasa Tuhan. Percaya seratus persen kepada kuasa Tuhan. Haleluya!
“Oleh perjalananmu yang jauh engkau sudah letih lesu, tetapi engkau tidak berkata: “Tidak ada harapan!” Engkau mendapat kekuatan yang baru, dan sebab itu engkau tidak menjadi lemah.” Yes 57:10
Tetaplah tekun didalam doa para Sahabatku sekalian (by nuel)
Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
 
 


Tidak ada komentar:

ans!!