Kamis, 20 September 2012

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan

dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa." Maz 23.

Seorang pembicara, Dr. Wan menceritakan pengalamannya:

Ketika ia dan seisi keluarga tinggal di Eropa, suatu saat mereka hendak pergi ke Jerman, perjalanan butuh 3 hari mengendarai mobil tanpa henti, siang dan malam.

Maka, mereka sekeluarga masuk ke dalam mobil; dirinya, istrinya, dan anak perempuannya berumur 3 tahun.

Anak perempuan kecil-nya ini belum pernah bepergian pada malam hari. Malam pertama di dalam mobil, ia ketakutan dengan kegelapan diluar sana.

"Mau kemana kita, papa?"

"Ke rumah paman, di Jerman."

"Papa pernah ke sana?"

"Belum"

"Papa tahu jalan ke sana?"

"Mungkin, kita dapat lihat peta."

[Diam sejenak] "Papa tahu cara membaca peta?"

"Ya, kita akan sampai dengan aman."

[Diam lagi] "Dimana kita makan kalau kita lapar nanti?"

"Kita bisa berhenti di restoran si pinggir jalan."

"Papa tahu ada restoran di pinggir jalan?"

"Ya, ada."

"Papa tahu ada dimana?"

"Tidak, tapi kita akan menemukannya"

Dialog yang sama belangsung beberapa kali dalam malam pertama, dan juga pada malam kedua. Tapi pada malam ketiga, anak perempuannya ini diam. Pembicara berpikir mungkin dia telah tidur, tapi ketika ia melihat ke cermin, ia melihat anak itu masih bangun dan hanya melihat-lihat ke sekeliling dengan tenang.

Dia bertanya-tanya dalam hati, kenapa anak perempuan kecil ini tidak menanyakan pertanyaan-pertanyaan lagi.

"Sayang, kamu tahu kemana kita pergi?""

"Jerman, rumah paman."

"Kamu tahu bagaimana kita akan sampai ke sana?"

"Tidak"

"Terus kenapa kamu tidak bertanya lagi?"

"Karena papa sedang mengemudi."

Jawaban dari anak perempuan kecil berumur 3 tahun ini, kemudian menjadi kekuatan dan pertolongan bagi si pembicara selama bertahun-tahun, ketika dia mempunyai pertanyaan-pertanyaan dan ketakutan-ketakutan dalam perjalanannya bersama Tuhan.

Ya, Bapa kita sedang mengemudi. Kita mungkin tahu tujuan kita (kadang-kadang kita tahu seperti anak kecil -- "Jerman" -- tanpa mengerti dimana atau apa itu sebenarnya).

Kita tidak tahu jalan ke sana, kita tidak dapat membaca peta, kita tidak tahu apakah kita akan menemukan rumah makan sepanjang perjalanan.

Tapi gadis kecil ini tahu hal terpenting -- Papa sedang mengemudi -- dan dia aman.
Dia tahu papanya akan menyediakan semua yang dia butuhkan.

Kenalkah engkau dgn Papa mu, Gembala Agung, yang sedang mengemudi hari ini?

Apa sikap dan responmu sebagai seorang penumpang, anakNya yang dikasihiNya?

Kita mungkin telah menanyakan terlalu banyak pertanyaan sebelumnya, tapi kita dapat menjadi anak kecil itu, belajar menyadari fokus terpenting adalah "Papa sedang mengemudi".

Tuhan adalah Gembala kita.

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
 
https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
 

Tidak ada komentar:

ans!!