Kamis, 20 September 2012

Bagaimana Doa Mematahkan Kuasa Kegelapan
☆ ☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
Penting sekali bagi kita untuk mengetahui bahwa doa-doa kita dipergunakan Allah secara khusus untuk mematahkan kuasa-kuasa kegelapan.

Pola penyembahan Perjanjian Lama merefleksikan berbagai kenyataan rohani dalam alam surgawi. Wahyu 8:3-5 berkata "Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi."
Ini merupakan gambaran nubuat tentang bagaimana doa-doa kita dipergunakan Allah untuk memengaruhi kejadian-kejadian di bumi. Keberadaan surgawi sebagaimana terlihat di atas, di mengerti melalui perencanaan denah Tabernakel Musa dan Bait Allah Salomo. Ruangan Maha Kudus adalah tempat untuk Tabut Perjanjian. Tabut tersebut adalah sebuah kotak kayu berukuran sekitar 0.6 x 0.6 x 1.2 m yang dilapisi emas. Dua kerub berlapis emas berada di tiap-tiap ujung dari penutup tabut berlapis emas, yang berhadapan dan saling menunduk. Daerah di antara kerub itu disebut Tutup Pendamaian, merupakan tempat hadirat Allah yang kudus. Di tempat inilah imam besar setahun sekali memercikkan darah untuk penyucian dosa-dosa umat. Mezbah Dupa terletak tepat di luar ruangan Mahakudus di tengah-tengah ruangan kudus. Ruangan tersebut dipisahkan dari tempat kehadiran Allah yang Kudus dengan sebuah tirai. Mezbah Dupa dan bahan-bahan yang dipersembahkan kepada Allah menjadi suatu gambaran khusus atau bayangan dari pelayanan pujian dan doa di dalam Roh Kudus.
Dupa adalah campuran tepung wangi-wangian yang menimbulkan bau harum waktu dibakar. Dupa terbuat dari empat unsur yang diperoleh dari tanaman-tanaman yang dihaluskan. Kemenyan -- salah satu unsur yang dipergunakan berupa bubuk putih yang dimurnikan. Beberapa orang beranggapan bahwa bubuk putih ini menggambarkan kebenaran Allah. Kalau dicampur dengan tiga bagian lain yang menggambarkan bagian manusia, maka dupa tersebut akan menjadi suatu korban persembahan berbau harum yang menyenangkan Allah. Dalam Wahyu 8:3-5, dupa dikaitkan dengan doa dan penyembahan dari orang-orang kudus. Bilamana doa-doa kita dicampur dengan kemurnian/kebenaran dari Roh Allah, semuanya akan naik ke hadapan-Nya sebagai suatu korban persembahan yang berbau harum dan menyegarkan. Ibrani 9 memberitahu kita bahwa tabernakel Musa adalah pola (gambaran arsitektur) atau bayangan dari hal-hal sebagaimana keadaan sebenarnya di Surga. Dengan kata lain ada bait Allah yang sebenarnya di Surga. Di dalamnya ada Tabut dan Tutup Pendamaian Surgawi. Di sinilah Yesus membawa darah-Nya sendiri sesudah kematian-Nya, dan memercikkannya pada takhta kemurahan surgawi agar dosa-dosa kita dibayar dan ditutupi selama-lamanya. (by Nuel)
Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati kita selalu.
 


Tidak ada komentar:

ans!!