Jumat, 21 September 2012

☆ ☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆ ☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
Kadang apa yang menurut pemikiran kita benar, Tuhan berkata “TIDAK”. Tidak, karena pemikiran itu bukanlah pemikiran yang terbaik. Tidak, karena pemikiran i
tu sama sekali salah. Tidak, karena walaupun pemikiran tersebut mungkin saja dapat menolongmu, namun juga akan menimbulkan masalah bagi orang lain.
Ketika menurut Tuhan waktunya tidak tepat, Tuhan akan berkata, “PERLAHAN”. Renungkanlah, apa yang terjadi bila Tuhan menjawab setiap doa secepat kita membalik telapak tangan? Apakah yang akan terjadi? Itu berarti Tuhan menjadi hambamu bukan Tuanmu. Seakan Tuhan yang mengabdi kepadamu dan bukan engkau yang mengabdi padaNya.
Ketika kita bersalah dan menyesali kesalahan itu, Tuhan berkata BERTOBATLAH, JANGAN BERBUAT DOSA LAGI dan BERTUMBUHLAH..
Orang yang mementingkan dirinya sendiri, harus bertumbuh dalam ketidakegoisan.
Orang yang kurang percaya diri, harus bertumbuh dalam keberanian.
Orang yang suka menguasai orang lain, harus bertumbuh dalam kepekaan dan kerendahan hati.
Orang yang senang mencela, harus bertumbuh dalam tenggang rasa.
Orang yang selalu berpikiran negatif, harus bertumbuh dalam sikap positif.
Orang yang senang mencari kepuasan jasmani, harus bertumbuh didalam berbagai rasa dengan orang-orang yang menderita kekurangan.
Ketika waktunya telah BENAR dan TEPAT, Pintu yang menuju ke arah impianmu tiba-tiba terbuka
dan Tuhan berdiri disana sambil berkata: “YA”, “TERJADILAH”, dan “PERGILAH untuk menjadi BERKAT dan KESAKSIAN bagi orang lain”
Saat itulah mujizat terjadi. Pecandu obat bius menemukan kebebasannya, yang sakit disembuhkan, yang kecewa dipulihkan, yang ragu-ragu menjadi percaya layaknya seorang anak kecil.
Ingatlah, Penundaan oleh Tuhan bukan berarti pengingkaran janji Tuhan. Waktunya Tuhan sempurna adanya. Kesabaran adalah yang kita perlukan dalam menanti jawaban Tuhan.
Efesus 3:18-21»
18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, 19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, 21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin. happy Sunday jangan lupa berjumpa dengan Allah yang sungguh Dasyat dan ajaib ya temen-temen:)
“Tuhan Yesus Memberkati..!” silahkan dibagi :)
by: Immanuel P
Let's Sing a Song " Kau Berfirman " by Pdt. Ir. Welyar Kauntu

" KAU BERFIRMAN "
" Apapun yg terjadi dalam hidupku ini tak pernah kuRagukan kasihMu Tuhan,lewat gunung yg tinggi dalam lembah yang curam tak pernah kuRagukan JanjiMu Tuhan Kau berfirman dan sembuhkanku,Kau bersabda dan selamatkanku, Tiada yang MUSTAHIL bagiMu.... Yesus ku percaya padaMU...

Kau(TUHAN) Turun Tangan Memberkatiku dan kamu 
https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
 
Sepuluh Alasan Mengapa Kita Perlu Berdoa dengan Tekun
☆ ☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆ ☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
Mengurangi daya stres yang ditimbulkan oleh beraneka ragam persoalan hidup yang kita alami. Mereka yang suka malas ber

doa akan lebih mudah untuk mengalami stres. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan. Mereka yang lebih sering berdoa akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan. Mereka yang sedang mau marah dan kemudian berdoa niscaya emosinya menjadi stabil. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa. Mereka yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah
1. Mengurangi daya stres yang ditimbulkan oleh beraneka ragam persoalan hidup yang kita alami. Mereka yang suka malas berdoa akan lebih mudah untuk mengalami stres.
2. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan. Mereka yang lebih sering berdoa akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan. Mereka yang sedang mau marah dan kemudian berdoa niscaya emosinya menjadi stabil.
3. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa. Mereka yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah putus asa saat berada dalam kegagalan dibanding mereka yang jarang bahkan sama sekali malas berdoa.
4. Meningkatkan ketegaran hati. Mereka yang lebih tekun berdoa akan lebih tegar menghadapi peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar yang dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun.
5. Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit-penyakit yang disebabkan gangguan psikis dengan ketekunan dalam berdoa. Seseorang akan memiliki daya tahan secara fisik karena doa. Mereka mampu menghadapi dan menjalani kehidupan dengan segala peristiwanya dalam terang kehendak Allah, sehingga tubuh tidak menjadi mudah lemah karena beban pikiran dan pekerjaan.
6. Membuat orang menjadi lebih terbuka terhadap kelemahan dan kekurangan sesama. Mereka yang tekun berdoa dengan baik memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap sesamanya karena ia akan terbantu dalam doa-doanya untuk menyadari juga kelemahan-kelemahannya sendiri.
7. Meningkatkan daya cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain. Ketekunan dalam doa membuat seseorang memiliki relasi intim dengan Tuhan Allah. Allah sendiri adalah kasih maka mereka yang tekun berdoa niscaya memiliki daya cinta kasih yang lebih kepada diri sendiri dan sesamanya. Mereka yang terjerumus dalam narkoba pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena tidak mampu mencintai dan mengasihi diri sendiri.
8. Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri. Seseorang yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal karena ia akan semakin memahami talenta-talenta yang Tuhan berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan.
9. Menjadikan yang tidak baik menjadi baik. Setiap orang yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan untuk mengubah yang tidak baik menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru menjadikan yang baik menjadi buruk.
10. Layak menerima keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena relasinya yang baik dengan Allah selagi di dunia ini, ia juga akan mengalami yang sama kelak di keabadian;

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
 
"Berdoa harus disertai iman"

1 Tes 5:17 "Tetaplah berdoa."
Yak 2:17 "Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."
Baca Yak 2:17-26.

Ketika merenungkan ayat2 Firman Tuhan diatas, saya jadi teringat kisah 2 orang petani yang berdoa memohon hujan..

Pada suatu musim kemarau yg panjang, ada dua orang petani yang berdoa memohon kepada Tuhan untuk menurunkan hujan.
Petani pertama berdoa tapi tidak mempersiapkan ladangnya, karena dia berpikir 'kemarau masih panjang',
Petani kedua berdoa dan dengan iman 'Tuhan dapat menurunkan hujan kapan saja Tuhan mau', dan dia segera mempersiapkan ladangnya.

Beberapa waktu kemudian.., ketika ladang dari petani yang kedua telah siap.., Tuhan memberikan hujan dengan limpahnya. Kedua petani menerima hujan, tapi petani yg pertama tidak ada ladang yang siap untuk menerima hujan tersebut, sehingga hujan tersebut tidak membawa berkat apa2 baginya.
Berbeda dengan petani kedua yang telah siap dengan ladangnya, petani kedua menerima 'berkat' tepat pada saat dia telah siap menerima.

Seringkali kita berdoa memohon berkat kepada Tuhan, namun keadaan di sekeliling kita membuat kita lemah iman, seperti petani pertama yang berpikir kemarau masih panjang, "mana mungkin Tuhan menurunkan hujan di musim kemarau", sehingga membuat dia santai, tidak mempersiapkan ladangnya.

Sahabat.., ingatlah bahwa Tuhan adalah Allah Yang Berdaulat dan Berkuasa menurunkan "HUJAN BERKAT" kapan saja DIA mau, tidak peduli keadaan/ kondisi Saudara saat ini, sebab bagi Tuhan tidak ada sesuatupun yang mustahil. ( Luk 1:37), oleh sebab itu; BERDOALAH dengan IMAN dan disertai dengan TINDAKAN imanmu.

Tentunya doa yang dikabulkan Tuhan adalah permohonan doa yang sesuai dengan kehendak Tuhan, atau tidak menyimpang daripada Firman Tuhan.
1 Yoh 5:14,15.
"Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya."
"Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya."

Roma 15:13 "
Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan."

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu. ( by: Admin )
https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
 
"Waktu dan Cinta"

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.

Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas

pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu.
Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.
"Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta.
"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."
Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.

Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta.
Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik.
Tak lama lewatlah Kecantikan.
"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.
"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya.
Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan.
"Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.
"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.

Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!"
Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.

Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.
Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.
"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.

"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.
"Sebab...," kata orang itu, "Hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu."

Demikian juga, dengan berjalannya waktu.., semakin kita menyadari betapa besarnya cinta Tuhan kepada kita.

Di saat semua teman meninggalkan kita, hanya Tuhan yang mau menerima kita dengan kasih-Nya yang tiada berkesudahan.

Tuhan Yesus berfirman: "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu." Yohanes 15:9.

Oleh karena itu ;
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Markus 12:30.

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
 
Apakah Allah Selalu Memberi Kita Apa yang Kita Doakan?
☆ ☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆☆ ☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
Tanya:

Apakah Allah Selalu Memberi Kita Apa Yang Kita Doakan?

Jawab:
Terkadang kita berdoa untuk hal-hal yang akan tidak mengenakkan kita atau orang lain, atau kita berdoa dengan sikap mementingkan diri sendiri. Hal ini akan berakibat tidak baik apabila Allah mengabulkan apa yang kita minta dalam situasi tersebut. Pada suatu waktu, apa yang kita inginkan baik, namun hal tersebut bukan merupakan bagian dari rencana Allah bagi kita. Terkadang Allah menginginkan kita untuk menunggu - Dia mungkin memberi kita apa yang kita minta, tetapi tidak sekarang. Dia mengetahui bahwa waktu yang akan datang lebih baik.
Namun di lain waktu, Allah memberi kita apa yang kita minta karena hal itu merupakan hal yang baik. Karena Allah mengasihi kita maka Ia akan memberikan hal-hal yang baik bagi kita.
Allah selalu siap memberitahu kita bagaimana Dia menjawab berbagai macam doa khusus kita. Dia berjanji untuk memberi kita apa yang kita minta, misalnya ketika kita minta makanan, baju, membantu mencari nafkah kehidupan orang Kristen, kebijaksanaan, dll. Tapi di lain pihak, kita tahu bahwa Allah akan menjawab doa kita bilamana hal yang kita minta itu tidak melawan kehendak Allah. Kita dapat memastikan bahwa Allah akan selalu melakukan yang terbaik.
Ayat Kunci :
Lukas 22:42 Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.
Ayat Terkait:
Mazmur 17:6, Yesaya 55:8-9, Matius 6:10, 7:11,
Roma 11:36, Yakobus 1:5, Yakobus 4:13-17
Pertanyaan Terkait:

- Berapa banyak keinginan kita yang akan dipenuhi oleh Tuhan?

- Apakah Allah akan memberi sesuatu dari surga untuk apa yang kita inginkan?

- Apakah Allah akan memberikan sebuah rumah untuk mereka yang miskin?
Catatan :
Dengan demikian marilah kita meminta kepada Allah hal-hal khusus yang kita inginkan serta meminta kepada Allah sesuai kehendakNya. Kemudian tanamkan iman dan pengharapan untuk percaya bahwa Allah akan memelihara kita. karena Dia setia dan dapat dipercaya.

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
(by nuel)
https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
 
Baikkah Mengeluh kepada Allah?
☆ ☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
Tanya:

Pertanyaan
Baikkah mengeluh kepada Allah?

Jawaban:
Ya memang baik mengeluh kepada Tuhan. Kita harus jujur mengenai perasaan-perasaan kita, dan kita memang tidak dapat menyembunyikannya dari Allah. Siapapun yang membaca Kitab Mazmur dan Ayub dapat melihat bahwa orang-orang berdoa dan berkata kepada Allah tentang bagaimana perasaan mereka sesungguhnya. Tetapi mereka juga tidak menuduh karena Allah tidak mengendalikan atau mengerjakan sesuatu yang jahat. Mereka bercerita kepada Allah bahwa mereka percaya pada kebaikan-Nya. Demikianlah juga seharusnya kita berdoa.
Kita dapat dan memang seharusnya bercerita kepada Allah bagaimana perasaan kita. Demikian pula, kita seharusnya berkata kepada-Nya bahwa kita mengenal Allah dan Dia mendapatkan perhatian terbaik dalam hidup kita. Kita seharusnya mengucap syukur kepada-Nya karena kasih-Nya kepada kita. Allah di pihak kita. Dia ada di samping kita dan menolong kita apabila kita percaya kepada-Nya.

Ayat Kunci:
Lalu Tuhan menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat- lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh." (Habakuk 1:2-3)
Ayat Terkait:

Ayub 3:1-10; Mazmur 77:1-21; 102:1-29; Pengkhotbah 7:13-14; Habakuk 1:1-2; 1Petrus 5:7

Catatan:
Ada suatu perbedaan antara keluhan dan kemarahan kepada Allah. Kita diBimbing untuk melihat Allah sebagai sekutu (teman) mereka, Bapa yang mengasihi, dan teman baik. Bimbinglah mereka agar keluhan mereka kepada Bapa didasarkan atas iman dalam Allah dan kebaikan-Nya. Amin (by:nuel)

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
 
"Memakai cara Tuhan"

Dalam Kitab Yesaya 30:15-16 tertulis
: “Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."

Tetapi kamu enggan, kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

Firman di atas ditujukan untuk bangsa Israel yang memilih untuk mengandalkan bangsa Mesir dibandingkan taat dengan instruksi Tuhan untuk bertobat, tinggal diam, tinggal tenang, dan percaya kepadaNYA.

Sesungguhnya Firman tadi, bukan hanya untuk mereka. Karena seringkali kita juga seperti itu, terutama ketika menghadapi masalah. Kita panik, bingung, dan terburu-buru mencari solusi tanpa berdoa lebih dulu. Kita langsung menghubungi si A, si B, untuk bertanya dan meminta bantuan. Atau kita langsung melakukan C, dan D berdasarkan logika sendiri. Akhirnya, bukan solusi yang kita dapatkan, melainkan masalah baru. Dan kita menjadi lemah, kecewa, putus asa. Bahkan tidak sering kita mulai menyalahkan Tuhan.

“Mengapa Tuhan, ini terjadi kepadaku?”
“Mengapa Tuhan diam saja?”
“Mengapa Tuhan tidak mempedulikanku?”

Memang paling mudah melimpahkan kesalahan kepada pihak lain ketika kita harus diperhadapkan dengan masalah. Padahal kita lupa, bahwa kadang/seringkali masalah itu terjadi karena kesalahan kita sendiri, yang tidak mengandalkan Tuhan dalam proses penyelesaiannya.

Lewat ayat di atas, Tuhan ingin memberitahu kita hari ini bahwa dalam menghadapi permasalahan, harus dengan cara TUHAN yang jauh lebih sederhana. Mengapa sederhana? Karena Tuhan tahu kapasitas manusia ciptaanNYA. Tuhan seolah berkata, “Lakukanlah bagianmu, dan ijinkan Aku melakukan bagianKU.”

Apa saja cara TUHAN untuk kita pakai supaya mendapatkan solusi?

1. BERTOBAT
Karena terkadang masalah terjadi akibat dosa/pelanggaran yang kita lakukan. Jika demikian, solusinya adalah bertobat.

2. TINGGAL DIAM
Karena seringkali kesibukan mencari solusi justru membuat kita kehilangan kepekaan mendengarkan perintah/petunjuk Tuhan dalam menghadapi permasalahan. Itu sebabnya Tuhan meminta kita untuk “tinggal diam”, tanpa memikirkan solusi, melainkan berdoa saja dan menanti-nantikan pertolongan Tuhan dengan rendah hati.

3. TINGGAL TENANG
Karena dengan menjadi tenang, baru kita bisa berdoa kepada Tuhan. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. (I Petrus 4:7b)

4. PERCAYA
Karena ketika kita percaya kepada Tuhan, maka Tuhan akan bertindak memberikan solusi di luar jalan pikiran manusia.
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23b)

Jadi, pakailah CARA TUHAN setiap kali kita menghadapi masalah. Andalkanlah hanya DIA!

Source: R/hmministry

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
 
"Kisah seekor kupu-kupu"

"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.,....Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelam

i pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." Pengkhotbah 3:1,11.
Baca: Pengkhotbah 3:1-11.

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Dia duduk dan mengamati selama beberapa jam kupu-kupu dalam kepompong itu ketika dia berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian sang kupu-kupu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.

Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun.., dia mempunyai tubuh yang gembung dan kecil, serta sayap-sayap yang mengerut.
Orang tersebut terus mengamatinya, karena dia berharap bahwa pada suatu saat, sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya. Sayangnya, semuanya tak pernah terjadi.

Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang !.
Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil tersebut adalah cara Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya. Sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang, perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin malah melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.

Kita memohon kekuatan.., dan Tuhan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita kuat.

Kita memohon kebijakan.., dan Tuhan memberi kita persoalan untuk diselesaikan.

Kita memohon kemakmuran.., dan Tuhan memberi kita otak dan tenaga untuk bekerja.

Kita memohon keteguhan hati.., dan Tuhan memberi kita bahaya untuk diatasi.

Kita memohon cinta.., dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk ditolong.

Kita memohon kemurahan/kebaikan hati.., dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan.

Begitulah cara Tuhan membimbing Kita...

Kadang Tuhan tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Tuhan memberikan segala apa yang kita butuhkan.
Kebanyakan kita tidak mengerti, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, padahal sesunguhnya itulah yang terbaik untuk kita, karena Tuhan berjanji membuat segala sesuatu indah pada waktunya.

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
 
"Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan." Amsal 18:12.

Kadang sepatah kata yang ketus membuat kita :
⌣ Sakit hati sampai bertahun-tahun
⌣ Sikap ceria dan kegembiraan selama ini tersapu habis oleh se

patah kata.

Kalau orang bertanya mengapa?

★ Anda akan menjawab: “kata-kata itu sungguh amat menyakitkan !.”

★ Benarkah kata-kata itu yang begitu menyakitkan?
Ataukah Anda yang terlalu lemah?

Bukan...

└▸ Anda tidak lemah, dan
└▸ kata kata ketus itu pun tidak ada apa-apanya.

Permasalahannya adalah:
Hati Anda yang terlalu tinggi.

Tinggi hati membuat :
~ harga diri,
~ gengsi,
~ keinginan dihormati,
semua ikut menjadi tinggi.

Tinggi hati membuat Anda merasa diri :
~ terhormat,
~ mulia dan
~ sempurna.

Sikap inilah yang membuat Anda gampang ;
-> tersinggung,
-> mudah sakit hati, dan
-> berprasangka buruk.

Tinggi hati membuat Anda
* rapuh, dan
* jiwa Anda lemah.

Jika Anda mau jadi kuat,
belajarlah rendah hati setiap saat,
maka kata-kata ketus di atas tidak akan berarti apa pun bagi Anda

Kerendahan hati membuat Anda
◀ tenang,
◀ hening, namun
◀ tegar bagai samudera yang mengambil tempat paling rendah.

- Rendah hati membuat Anda bebas leluasa
- Rendah hati adalah sumber kekuatan dan sukacita..

Marilah kita belajar rendah hati dari Kristus Yesus;

"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama"
Filipi 2:5-9.

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
 
https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
 
☆ ☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆☆☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
Tanya:

Apa Yang Perlu Kita Doakan?
Jawaban:
Sebelum kita menjawab pertanyaan diatas, marilah kita perluas / kembangkan terlebih dahulu Pertanyaannya, begini:
Kalau boleh jujur SAHABAT DOA sekalian Kita berdoa cenderung agar Tuhan lebih memenuhi KEBUTUHAN KITA atau KEINGINAN KITA?
Kalau kita menginginkan Semua KEINGINAN KITA terpenuhi/dipenuhi Tuhan, CEPAT Rubah Pola Pikir Anda!!!
INGAT! TUHAN sekali-kali tidak akan pernah mengabulkan DOA yang meminta agar semua KEINGINAN kita dipenuhi Tuhan! Kenapa?
Karena TUHAN akan selalu memenuhi semua KEBUTUHAN KITA, Anda meng-AMIN-kan itu?
Kita berdoa untuk tiga hal:
(1) kebutuhan-kebutuhan kita
Misalnya, kita membutuhkan makanan, pakaian dan rumah. Demikian juga dengan orang-orang lain. Kita juga membutuhkan pengampunan dan pertolongan dalam menahan godaan, berbuat kebaikan dan menjadi orang seperti yang dikehendaki Allah.
(2) kebutuhan orang lain, dan
Kita juga butuh berdoa agar kehendak Allah terjadi di dunia ini. Yesus mengajar kita untuk berdoa, "Jadilah kehendakMu di atas bumi ini, seperti juga di Surga" (Matius 6:10). Ini juga merupakan salah satu alasan yang dikatakan Alkitab kepada kita untuk kita lakukan bagi para pemimpin. Kita dapat mempengaruhi kejadian-kejadian di dunia dengan cara berdoa seperti itu.
(3) Agar kehendak Allah terjadi. Banyak permohonan yang kita bawa ke hadirat Allah akan serupa dengan hal-hal di atas.
Kita tidak perlu membatasi doa-doa kebutuhan kita, kita dapat memuji Allah dan mengatakan kepadaNya betapa indahnya Dia. Allah adalah sahabat kita. Dia ingin mendengarkan doa dari kita.
Ayat Kunci:
Lukas 11: (2) Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.
(3) Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya
(4) dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

Ayat Terkait:
Lukas 11:9-10;
(9) Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(10) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Yohanes 16:23-24;
(23) Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.
(24) Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Filipi 4:6;
(6) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
1 Timotius 2:1-4
(1) Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,
(2) untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.
(3) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita,
(4) yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
Pertanyaan Terkait:
Apakah Allah kadang-kadang mengatakan kepada kita apa yang harus kita doakan? Mengapa kita harus mendoakan hal-hal tertentu? Apakah kita harus mengajukan permohonan kepada Allah untuk bahan doa kita?
Catatan:
Kita dapat memperkenalkan temen2 kita kepada kebutuhan-kebutuhan doa yang berbeda setiap saat. Jika mereka dapat mengatasi salah satu, gerakkanlah mereka ke bagian lain. Dengan cara itu mereka memiliki waktu untuk mempelajari setiap kebutuhan dengan baik.
Mari masuklah kepelataranNya dengan Ucapan Syukur atas Cinta Kasih SayangNya sertakan nyanyikan Persembahan Syukurmu SAHABAT, n HAppy Sunday :)

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu. (by: nuel)
https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
 
Doa Berdasarkan Refleksi Ucapan-Ucapan Yesus yang Terakhir
☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆☆☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
Kita terpesona pada ucapan-ucapan Yesus ketika menderita di kayu salib. Kata-kata terakhir Yesus tidak membawa k

ita pada kekecewaan. Kata-kata itu tampak sempurna dan lengkap untuk dipergunakan sepanjang zaman. Ketika kita memusatkan perhatian pada kata-kata tersebut, kita seumpama membuka sebuah jendela menuju keabadian dan kita menemukan di dalamnya penerangan bagi jiwa kita.
1. "Yesus berkata, `Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.` ..." (Lukas 23:34)
Tuhan, aku memelihara perasaan dendam bagaikan harta karun, tetapi perasaan itu membusukkan hatiku. Tolonglah aku melepaskan segala yang tidak dapat kukuasai dan belajar mengampuni.
2. "Kata Yesus kepadanya: `Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.`" (Lukas 23:43)
Seperti penjahat yang menerima janji-Mu mengenai hidup yang kekal, saya memercayai pengampunan-Mu yang menyelamatkan saya. Tolonglah saya yang tidak percaya ini.
3. "..., berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu inilah anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" (Yohanes 19:26-27a)
Ketika aku menderita, aku hanya memikirkan diri sendiri. Berilah kepadaku hati yang tidak mementingkan diri sendiri untuk melihat dan merawat orang lain yang menderita.
4. "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46b)
Demi aku Engkau ditinggalkan. Tolonglah aku melepaskan pertanyaan-pertanyaan "mengapa" yang tidak terjawab dan menemukan damai ketika menyadari bahwa Engkau adalah Allahku.
5. "Aku haus!" (Yohanes 19:28)
Berilah kepadaku dahaga yang tidak terpuaskan untuk mengenal Engkau, Tuhanku.
6. "Sudah selesai." (Yohanes 19:30)
Saya tidak akan pernah dapat menambahkan sesuatu pada apa yang Engkau telah lakukan bagi saya. Engkau telah mengerjakan keselamatan untukku dengan sempurna. Tolonglah saya untuk mengenal sukacita anugerah-Mu ketika melayani Engkau.
7. "Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: `Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.`" (Lukas 23:46a)
Saya dan Temen-temen SAHABAT DOA Sekiranya berdoa:
Saya ingin menyerahkan segala sesuatu yang ada di dalam kehidupan saya ke dalam tangan-Mu. Berikanlah saya kehendak untuk melakukan apa yang seharusnya saya lakukan dan ajari Berdoa di dalam Kuasa Roh Kudus. (by: nuel)

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
 
 


"Terima kasih Tuhan"

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke Surga dan seorang Malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di Surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para Malaikat.

Malaikat yang mengantarku berhenti di d

epan ruang kerja pertama dan berkata,
" Ini adalah Seksi Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini
begitu sibuk dengan begitu banyak Malaikat yang me-milih2 seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang
panjang, lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Disini kemuliaan dan berkat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".
Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu.
Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang diminta dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.
"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu...

"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?",
tanyaku. "Menyedihkan" , Malaikat-ku menghela napas. " Setelah manusia menerima berkat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih".

"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas berkat Tuhan?", tanyaku.
"Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata, 'Terima kasih Tuhan' ".

"Lalu, berkat apa saja yang perlu kita syukuri ?", tanyaku. Malaikat-ku menjawab,

"Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini."

"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia."

"Dan jika engkau membaca pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu."

Juga... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih diberkati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini."

"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia".

"Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan
pernikahan ... maka engkau termasuk orang yang sangat jarang."

"Jika engkau masih bisa mencintai ...maka engkau termasuk orang yang besar, karena cinta adalah berkat Tuhan yang tidak didapat dari manapun."

"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik bila dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan
dan keputusasaan. "

Ditujukan pada : Departemen Pernyataan Terima Kasih.
"Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan, atas anugerahmu berupa kemampuan untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi".

"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." 1 Tes 5:18

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati kita selalu.
 
 


Kamis, 20 September 2012

☆ ☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆☆☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
Salah seorang tokoh doa yang dicatat dalam Alkitab adalah Rasul Paulus. Melalui surat-suratnya yang ditujukan kepada orang-orang Kudus pada zamannya, dia telah membuka hatinya kepada kit

a. Dalam cara yang sangat pribadi, dia telah mengajarkan kepada kita langkah demi langkah mengenai kuasa, maksud, dan praktik dari doa. Dalam Efesus 6 kita belajar mengenai perlengkapan perang dan senjata dari seorang pejuang doa. Kita diberitahu agar berdoa dengan setia dalam berbagai cara untuk saudara-saudara kita di dalam Kristus, di mana pun mereka saat ini berada. Kita bersukacita karena menurut Roma 8:26-27, Roh Kudus sendiri akan menolong kita berdoa sesuai dengan kehendak Bapa. Apabila kita berdoa "di dalam Roh" maka kita mampu untuk mendoakan doa-doa Allah, merasakan perasaan-perasaan Allah, dan memikirkan pikiran-pikiran Allah.

Mendoakan Doa-Doa Allah.

Pemikiran-pemikiran berikut didasarkan atas kebenaran yang sangat sederhana, tetapi sangat berkuasa: bilamana kita dipersatukan dengan Allah oleh Roh-Nya, kita dapat menjadi satu dengan Dia di dalam doa. Bukankah ini suatu pemikiran yang luar biasa dan ajaib. Tuhan Yesus tidak hanya ingin berdoa untuk kita, tetapi bersama kita, dan melalui kita! Penulis surat Ibrani memberitahukan kepada kita tentang hubungan khusus antara kita dengan Allah. Dia mempergunakan kata-kata yang sangat menarik, "Sebab Ia (Yesus) yang menguduskan, dan mereka yang dikuduskan (orang-orang yang mengenal Yesus), mereka semua berasal dari satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara, katanya: Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat." (Ibrani 2:11-12) Dalam Mazmur 22:23, Daud bernubuat mengenai Yesus -- Juru Selamat. Daud juga mengatakan, "Roh Tuhan berbicara dengan perantaraanku, firman-Nya ada di lidahku." (2 Samuel 23:2) Wahyu 19:10 berkata, bahwa "kesaksian Yesus adalah Roh Nubuat." Kadang-kadang nabi-nabi dari Perjanjian Lama berbicara dalam Pribadi Yesus -- seolah-olah Yesus sendiri yang berbicara.
Ibrani 2:12 mengandung arti khusus bagi kita secara pribadi. Dalam perkataan itu, Yesus seolah-olah memberitahu kepada kita sebagai saudara-saudara-Nya, semua hal mengenai Bapa Surgawi, dan bersama-sama kita akan menyanyikan pujian bagi Dia! Apa artinya dan bagaimana hal ini dapat dilakukan? Pribadi Yesus Kristus sekarang ini berada di sebelah kanan Bapa. Tetapi kehadiran Yesus adalah bersama dan di dalam kita melalui Roh-Nya. Ungkapan, "berada di tengah-tengah jemaat, Aku (Yesus) akan menaikkan pujian kepada-Mu (Bapa)" sungguh menarik. Yesus memberitahu kepada kita bahwa Dia masih berkeinginan untuk menyanyikan pujian kepada Bapa di tengah-tengah kita. Kita adalah jemaat dari Allah yang hidup. Keinginan Yesus adalah memenuhi kita dengan pujian dan penyembahan-Nya. Pada waktu kita dipenuhi Roh Kudus, Yesus menyanyikan puji-pujian kepada Bapa melalui lidah bibir kita dengan suara kita di dalam penyembahan (Efesus 5:18-19). Kita menjadi saluran yang melaluinya pujian dan penyembahan diekspresikan kepada Bapa di Surga. Tidak mengherankan Alkitab menyebut hal itu sebagai penyembahan yang diilhami "Nyanyian Tuhan!"
Sebagaimana Yesus mengekspresikan pujian dan penyembahan-Nya melalui kita, Dia juga rindu untuk mengekspresikan doa-doa-Nya melalui kita. Sebagaimana Yesus dapat memuji Bapa melalui kita, Dia juga dapat berdoa kepada Bapa melalui kita. Ibrani 7:25 memberitahu kita bahwa Yesus hidup untuk menjadi Juru Syafaat bagi kita. Melalui siapa Dia mengekspresikan doa-doa syafaat-Nya untuk kita? Kristus ingin melibatkan anggota-anggota jemaat-Nya di bumi ini. Yesus bermaksud mendoakan doa-doa-Nya melalui kita. Kita menjadi kelanjutan atau jangkauan dari syafaat surgawi-Nya di bumi. Dalam pengertian lain, Yesus adalah Kepala Surgawi dari tubuh-Nya yang ada di bumi. Kita adalah anggota-anggota dari tubuh itu. Melalui anggota-anggota tubuh-Nya inilah, kehendak-Nya dapat terjadi di bumi seperti di Surga. Tuhan Yesus masih ingin berjalan, berbicara, memberitakan Firman, dan berdoa sebagaimana yang Dia lakukan selama pelayanan-Nya di bumi. Dia mau melakukan hal ini melalui kita dengan kuasa yang luar biasa dari Roh-Nya. Di dalam terang dan pengertian ini, dengarkanlah bagaimana rasul Paulus bersyafaat bagi orang-orang percaya di Efesus.
"Aku selalu mengingat kamu dalam doaku... supaya kamu mengerti... betapa besar kuasa-Nya bagi kita yang percaya sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga... dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu." (Efesus 1:16, 19-23)
(by nuel)
Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati kita selalu.
https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
 
Ikut Mengambil Bagian Pelayanan Syafaat Kristus
☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
Sebagai anggota dari Tubuh Kristus, adalah suatu kehormatan (kesempatan) dan tanggung jawab (hak dan kewajiban kita) untuk ikut meng

ambil bagian di dalam pelayanan syafaat-Nya. Pada mulanya, panggilan setinggi itu tampaknya seperti jauh melampaui kemampuan kita. Kita harus ingat bahwa Roh Kudus siap untuk menolong kita di dalam doa-doa kita. "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana seharusnya berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan... bahwa Ia sesuai dengan kehendak Allah berdoa untuk orang-orang kudus." (Roma 8:26-27) Jika kita ikut ambil bagian di dalam kehidupan doa dari Tuhan kita, kita harus belajar lebih banyak lagi tentang bagaimana Dia berdoa ketika Dia berada di bumi. Salah satu cara dalam hal mana Dia berdoa tampak agak sedikit aneh bagi beberapa orang. Ibrani 5:7 mengatakan, "Dalam hidupnya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan."
Nah bagaimana dengan SAHABAT DOA sekalian? Sudahkah kita juga ikut mengambil Bagian Pelayanan Syafaat Kristus? kalau belum, marilah belajar memahami serta bisa ikut ambil bagian itu, S3elamat merenungkan(Prayer):) (by: nuel)

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu
 


"Jawaban doa"

Bacaan: I Raja-raja 3:1-15

...tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.?- Lukas 22:42

Siapapun orangnya pasti akan merasa kecewa ketika doanya belum juga dijawab oleh Tuhan. Meski begitu, Allah tetap memiliki alasan dan jawaban yang tepat atas doa-doa kita. Setidaknya ada empat jenis jawaban yang akan Allah berikan pada kita, yaitu:

1. Ketika Allah berkata, "Tidak "
Mungkin permohonan doa kita tidak benar. Tidak mungkin Allah mengabulkan doa kita jika kita menginginkan kehancuran lawan bisnis. Tidak mungkin pula Allah mengabulkan doa agar orang yang kita benci celaka. Ini karena musuh-musuh yang ada sekarang bukanlah untuk kita "bunuh", namun biarlah mereka ada agar kita bisa membuktikan penerapan kasih dan kesabaran yang diajarkan Bapa kita.

2. Ketika Allah berkata , "Luruskanlah! "
Allah tentu tidak mengabulkan doa yang berkedok. Kita terus-menerus berdoa meminta rumah yang baru dengan dalih untuk tempat persekutuan namun sebenarnya untuk kepentingan pribadi dan kesombongan semata. Dengan kata lain, Allah ingin doa kita murni tanpa kebohongan.

3. Ketika Allah berkata , "Perlahankan !"
Tidak mungkin Allah memberikan pada kita suatu pabrik yang besar dengan ratusan karyawan apabila saat ini kita masih belum mampu menangani kesulitan-kesulitan kecil. Tunggulah waktu yang tepat dari Allah, itu jawabannya.

4. Ketika Allah berkata , "Silakan !"
Orang yang dapat dipercaya dan diandalkan akan memperoleh apa yang ia mohon pada Allah. Jenis orang seperti ini tidak butuh waktu lama sebab Allah berkata , " Silakan ! "

Jadi siapapun Anda, jangan pernah bersungut-sungut apabila dalam doa kita ditolak, disuruh menunggu atau diharuskan untuk berkata jujur dulu. Mari terlebih dulu kita berkaca pada diri kita sendiri, apakah doa kita memang doa yang didasari motivasi yang benar. Sebab Allah akan menjawab doa orang yang benar-benar hidup berkenan padaNya, siapapun Anda !
Motivasi Anda dalam berdoa akan mempengaruhi jawaban doa Anda

Source: RH Spirit (Dioni)

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
 


TUHAN DAN KEKAYAAN
☆ ☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
(Yohanes 10 : 10) Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.


“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” ~ Matius 6:33
Seberapapun kita mencoba untuk menghindari membicarakannya, faktanya kesuksesan di dunia ini diukur dengan satu ukuran: uang. Standar kesuksesan Alkitab memang adalah seberapa jauh kita berjalan dan hidup dalam tuntunan ALLAH, tetapi dunia mengukur kesuksesan melalui keuangan kita. Yang lebih parah, seringkali keuangan digunakan sebagai tanda apakah seorang anak TUHAN diberkati oleh TUHAN atau tidak (seolah-olah hanya uanglah yang menjadi berkat satu-satunya). Pandangan dunia yang tidak Alkitabiah ini telah membuat banyak anak-anak TUHAN yang kemudian jatuh dalam jerat dosa cinta akan uang. Motivasi untuk mendapat uang dan menjadi kaya membuat banyak anak-anak TUHAN jatuh dalam berbagai-bagai masalah. Ingatlah, tidak ada yang salah dengan menjadi kaya, tetapi ingin kaya-lah yang salah. Tidak apa untuk memiliki uang, tetapi ingin mendapatkan uang berlimpahlah yang merupakan suatu kesalahan.
Lebih dari yang disadari, sebenarnya Firman TUHAN dalam Alkitab membahas keuangan. Sebuah data menunjukkan bahwa ada 500an ayat mengenai iman, 500an ayat mengenai doa, namun ada 2000an ayat mengenai keuangan/ kekayaan. Ini bukan artinya keuangan lebih penting dari iman atau doa, tetapi artinya bahwa hal mengenai keuangan dan kekayaan merupakan hal yang penting juga bagi TUHAN. Penting karena keuangan dan kekayaan berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari anak-anak TUHAN di atas muka bumi ini. Apakah pandangan TUHAN mengenai uang, harta dan kekayaan?
1. TUHAN-lah sumber kekayaan yang sejati.
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Matius 7:7)
Satu hal yang harus selalu kita ingat bahwa semua - ya, semua! – yang ada diatas muka bumi ini adalah milik dan dari TUHAN. Itu termasuk penghasilan, tabungan dan segala sesuatu yang kita miliki. Seringkali kita memiliki pemahaman yang keliru bahwa yang menjadi milik TUHAN hanya 10% yang selalu kita kembalikan dalam bentuk persepuluhan. Padahal sebenarnya 90% yang masih kita pegang-pun sebenarnya berasal dari TUHAN. Itulah sebabnya dalam mengelola 90% harta kita, kita pun harus bertanya kepada TUHAN bagaimana mengelolanya. Inilah salah satu yang dimaksud dengan minta-cari-dapat, yaitu kita meminta berkat hanya dari TUHAN, cari tahu dari TUHAN bagaimana untuk mendapatkannya, dan biarlah berkat-berkatNya itu ketika kita mengetok (berusaha/mengelolanya) maka pintu-pintu dibukakan; baik untuk pintu perluasan usaha/keberhasilan karir dan pintu penginjilan menjangkau jiwa-jiwa bagi kemuliaan nama TUHAN.
2. Berkatilah sebelum diberkati.
“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.” ~ Amsal 11:24-25
Salah satu prinsip tak terbantahkan dalam hal mengelola keuangan secara Alkitabiah yaitu bahwa anak-anak TUHAN harus menabur (sekalipun dalam masa kekurangan finansial). Prinsip menabur keuangan adalah suatu cara yang ALLAH tetapkan agar anak-anak TUHAN dapat menuai di masa kelaparan. Apa yang dituai? Bisa jadi uang, bisa jadi berkat lainnya seperti kesehatan, diluputkan dari bahaya/kecelakaan dan sukacita-damai sejahtera. Jika persepuluhan adalah meterai kekayaan (Maleakhi 3:8-11) maka persembahan khusus/menabur adalah ibarat benih investasi yang kekal. Ishak menabur di masa kekeringan dan sebagai akibatnya ia diberkati oleh TUHAN sampai titik Alkitab mengatakan Ishak menjadi sangat kaya.
Menabur adalah salah satu prinsip penting dalam penggunaan keuangan. Menabur apa saja yang menyenangkan hati TUHAN?
• Menabur untuk orang miskin.
• Menabur untuk pelayanan Gereja.
• Menabur untuk kegiatan sosial yang dilaksanakan pemerintah.
• Menabur sesuai dengan petunjuk TUHAN yang Ia berikan kepada Gereja melalui Gembala/para pemimpin Gereja.
Tindakan untuk menjadi berkat sebelum diberkati artinya engkau beriman bahwa ALLAH akan tetap mencukupi segala kebutuhanmu, meskipun engkau memberikan kekayaanmu untuk penaburan. Ingatlah akan kisah janda miskin yang memberikan dua peser terakhirnya di Bait ALLAH.
3. Janganlah hatimu melekat kepada keuangan.
“Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.“ ~ Mat 6 :11
Apa atau siapakah yang menjadi harta-mu yang terutama di dunia ini ? Apakah rumahmu ? Mobilmu ? Apakah uangmu ? Firman TUHAN tegas mengatakan bahwa hatimu akan berada dimana hartamu berada. Orang yang menjadikan uang sebagai hartanya, maka hatinya akan melekat pada hal itu. Tetapi orang yang menjadikan TUHAN YESUS sebagai hartanya yang paling berharga, maka kepada-Nya lah hatinya akan melekat. Dan ketika hati seseorang melekat pada TUHAN, maka kekayaan tidaklah lagi menjadi perhatian utamanya karena ALLAH sendiri yang memastikan hidupnya tidak lagi sulit secara keuangan.
“Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah ALLAH selama-lamanya.” ~ Mazmur 73 :25-26
Bukan orang yang kaya yang tidak bisa masuk surga, tetapi orang yang hatinya melekat pada uang dan kekayaan-lah yang sukar masuk surga. Mengapa ? Karena fokus hidupnya bukan kepada TUHAN ALLAH yang justru adalah segala-galanya.
Peneguhan
Ingatlah bahwa TUHAN-lah sumber segala uang dan kekayaan. Segala seuatu yang kita miliki adalah dari DIA dan milik DIA. Bagaimana kita mengelola kekayaan/berkat TUHAN haruslah sesuai dengan keinginan dan Firman TUHAN. Sebagai anak-anak TUHAN, kita dipanggil untuk selalu menjadi berkat sebelum diberkati secara keuangan. Namun kekayaan yang terpenting bukanlah keuangan tetapi hati yang melekat kepada TUHAN yang lebih dari segala harta yang ada di dunia. (by; nuel)
Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.

https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
"Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.
Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian inda

h dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk,
dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!",
bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?"
Baca: Yakobus 2:1-13.

Sepasang suami istri dgn pakaian sederhana datang ke kantor pimpinan Harvard University utk bertemu dgn rektor. Namun sekretaris yg memandang rendah mereka berkata: "Beliau hari ini sibuk !". Sang wanita menjawab "Kami akan menunggu.."

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka dgn sengaja supaya pasangan tsb akan patah semangat & pergi. Namun pasangan ini tetap menunggu.
Akhirnya dgn terpaksa sekretaris memperbolehkan mereka menghadap pimpinan. Dgn wajah galak Sang Rektor menemui pasangan tsb krn mnganggap mereka mengganggu kegiatannya.

Sang wanita berkata dgn penuh harap "Setahun lalu.. putra kami yg kuliah disini meninggal krn kecelakaan.. apakah kami boleh mendirikan suatu bentuk peringatan untuknya di kampus ini ?" Sang pemimpin Harvard menjadi marah dan menjawab dgn kasar "Jika kami mengijinkan pendirian tugu utk setiap mahasiswa Harvard yg meninggal, tempat ini akan menjadi spt kuburan !"

Sang wanita menjelaskan "Kami tdk ingin mendirikan tugu peringatan, kami ingin mendirikan gedung utk Harvard." Sang pemimpin terkejut. Dia melirik lwt ujung matanya pd pakaian usang yg mrk kenakan dgn setengah berteriak berkata "Kalian perlu lbh dr 7,5 juta dolar hanya utk bangunan fisik Harvard !"

Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan "Kalau hanya sebesar itu biaya utk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja ?" Suaminya mengangguk, lalu mereka pergi.

Leland & Jane Stanford inilah yg kemudian mendirikan Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di AS.

Masih banyak dari kita yg suka berlaku spt Rektor Harvard dan sekretarisnya, menghakimi berdasarkan apa yg dilihat / apa yg di pikirkan. Banyak orang yg kita anggap remeh, malah memiliki kemampuan utk secara luar biasa menolong kita dgn bermacam cara.

Sebagai hamba2 Tuhan, kita haruslah menjaga kemurnian hati kita di hadapan Allah seperti Rasul Paulus berkata: "Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga." ( Kis 20:33 ), sebab kita percaya bahwa "Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. ( Maz 121:2 ), Sebab itu berusahalah senantiasa untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia. (Kis 24:16).

"Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?" ( Yak 2:5 )

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
 


Derita (Pergumulan) dari Doa Syafaat
☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆☆☆☆☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
Ini merupakan gambaran yang menakjubkan dari Tuhan kita. Kita melihat Dia berdoa, menangis, dan berkeluh kesah dalam pergumulan jiwa yang sangat bera

t. Seseorang mungkin bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika Yesus terdengar berdoa seperti itu di dalam salah satu dari gereja-gereja kita. Banyak yang tidak akan dapat mengerti. Beberapa orang barangkali akan beranggapan bahwa mungkin Dia secara emosi dan mental tidak seimbang lagi. Hal yang sama barangkali akan dikatakan juga tentang rasul Paulus, jika kita secara pribadi dapat melihat atau mendengar dia dalam doa. Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, dia berbicara mengenai perhatiannya yang mendalam terhadap keadaan rohani mereka. Mereka berada dalam bahaya menyimpang dari anugerah Allah dengan kembali pada perbudakan hukum Taurat. Mereka tergoda untuk menambahkan peraturan-peraturan hukum pada iman mereka di dalam Kristus agar dapat memperoleh keselamatan. Menambahkan sesuatu berarti merusak segala sesuatunya. Mereka berada dalam keadaan akan membelakangi karya Kristus yang sempurna di kayu salib.
Bahaya tersebut mendorong Paulus untuk berdoa bagi mereka, "Betapa Saudara sekalian menyakiti saya. Sekali lagi saya menanggung sakit seperti seorang ibu yang menantikan kelahiran anaknya. Dengan rindu saya menantikan saat Saudara akan dipenuhi oleh Kristus. (Galatia 4:19, FAYH) Doa dan syafaat Paulus di dalam Roh Kudus menyebabkan dia menderita kesakitan/pergumulan seperti seorang ibu yang akan melahirkan. Dia menderita bagi mereka di dalam Tuhan, dan merindukan agar Kristus terjelma dalam hidup mereka sepenuhnya melalui iman. Ibu-ibu dapat memahami dengan baik apa artinya menderita sakit bersalin. Kaum pria hanya dapat memahami pengalaman itu secara tidak langsung.
Paulus mempergunakan proses kelahiran untuk menjelaskan penderitaan dan pergumulannya di dalam mendoakan jemaat Galatia. Dia sudah menjadi kepanjangan atau kelanjutan dari pelayanan syafaat surgawi Kristus di bumi. Yesus menaikkan doa-doa yang penuh kuasa melalui Paulus, dan dia merasakannya! Sebagaimana sudah kita katakan pada bagian awal, Berdoa di dalam Roh adalah berdoa sebagaimana Allah berdoa dan merasakan sebagaimana Allah merasakan. Tidak heran kalau Paulus mengatakan bahwa Roh Kudus berdoa melalui kita dengan perkataan-perkataan, keluhan-keluhan, dan ratapan yang tidak dapat dikemukakan dalam kata-kata (Roma 8:26). Dia berbicara dari pengalaman! Ya, Kristus hidup untuk menjadi Juru Syafaat bagi kita dan melalui kita sesuai dengan kehendak Bapa. Biarlah kita menjadikan diri tersedia bagi Roh Kudus untuk menjadi saluran yang hidup dari doa-doa dan syafaat. (by: nuel)
Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
 
 


Bagaimana Doa Mematahkan Kuasa Kegelapan
☆ ☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
Penting sekali bagi kita untuk mengetahui bahwa doa-doa kita dipergunakan Allah secara khusus untuk mematahkan kuasa-kuasa kegelapan.

Pola penyembahan Perjanjian Lama merefleksikan berbagai kenyataan rohani dalam alam surgawi. Wahyu 8:3-5 berkata "Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi."
Ini merupakan gambaran nubuat tentang bagaimana doa-doa kita dipergunakan Allah untuk memengaruhi kejadian-kejadian di bumi. Keberadaan surgawi sebagaimana terlihat di atas, di mengerti melalui perencanaan denah Tabernakel Musa dan Bait Allah Salomo. Ruangan Maha Kudus adalah tempat untuk Tabut Perjanjian. Tabut tersebut adalah sebuah kotak kayu berukuran sekitar 0.6 x 0.6 x 1.2 m yang dilapisi emas. Dua kerub berlapis emas berada di tiap-tiap ujung dari penutup tabut berlapis emas, yang berhadapan dan saling menunduk. Daerah di antara kerub itu disebut Tutup Pendamaian, merupakan tempat hadirat Allah yang kudus. Di tempat inilah imam besar setahun sekali memercikkan darah untuk penyucian dosa-dosa umat. Mezbah Dupa terletak tepat di luar ruangan Mahakudus di tengah-tengah ruangan kudus. Ruangan tersebut dipisahkan dari tempat kehadiran Allah yang Kudus dengan sebuah tirai. Mezbah Dupa dan bahan-bahan yang dipersembahkan kepada Allah menjadi suatu gambaran khusus atau bayangan dari pelayanan pujian dan doa di dalam Roh Kudus.
Dupa adalah campuran tepung wangi-wangian yang menimbulkan bau harum waktu dibakar. Dupa terbuat dari empat unsur yang diperoleh dari tanaman-tanaman yang dihaluskan. Kemenyan -- salah satu unsur yang dipergunakan berupa bubuk putih yang dimurnikan. Beberapa orang beranggapan bahwa bubuk putih ini menggambarkan kebenaran Allah. Kalau dicampur dengan tiga bagian lain yang menggambarkan bagian manusia, maka dupa tersebut akan menjadi suatu korban persembahan berbau harum yang menyenangkan Allah. Dalam Wahyu 8:3-5, dupa dikaitkan dengan doa dan penyembahan dari orang-orang kudus. Bilamana doa-doa kita dicampur dengan kemurnian/kebenaran dari Roh Allah, semuanya akan naik ke hadapan-Nya sebagai suatu korban persembahan yang berbau harum dan menyegarkan. Ibrani 9 memberitahu kita bahwa tabernakel Musa adalah pola (gambaran arsitektur) atau bayangan dari hal-hal sebagaimana keadaan sebenarnya di Surga. Dengan kata lain ada bait Allah yang sebenarnya di Surga. Di dalamnya ada Tabut dan Tutup Pendamaian Surgawi. Di sinilah Yesus membawa darah-Nya sendiri sesudah kematian-Nya, dan memercikkannya pada takhta kemurahan surgawi agar dosa-dosa kita dibayar dan ditutupi selama-lamanya. (by Nuel)
Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati kita selalu.
 


Apa Yang Harus Dilakukan Untuk Memenangkan Ujian Iman?
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
“Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, wala

upun kepadanya telah dikatakan: “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.” ” Ibrani 11:17-18
Abraham mendapat janji Tuhan yang begitu luar biasa. Tuhan berjanji bahwa keturunannya akan menjadi banyak dan tidak terhitung seperti bintang-bintang di langit dan pasir di laut (Kej 15:5-6). Tuhan memberikan janji itu walaupun Abraham belum mempunyai anak sama sekali. Dan ketika anaknya Ishak telah lahir, Abraham menaruh harapan yang begitu besar kepada anak ini. Dia sangat yakin sekali bahwa melalui anak inilah keturunannya akan menjadi banyak. Ishak merupakan seorang anak yang begitu berharga dalam hidupnya.
Tetapi sekali lagi Tuhan menguji pengharapan Abraham dengan memintanya untuk mengorbankan Ishak, dengan kata lain Abraham harus membunuh anaknya untuk menjadi korban persembahan bagi Tuhan.Hal ini bukanlah suatu hal yang mudah. Melalui ujian ini Abraham dapat keluar menjadi pemenang (Rm 4:3).
Begitu banyak ujian-ujian iman yang sering kita hadapi dalam langkah hidup kita. Ujian dapat datang baik dalam pekerjaan kita, usaha/bisnis, studi, keluarga, rumah tangga, keuangan, pelayanan dan lain sebagainya. Sikap kita dalam menghadapi ujian-ujian tersebut akan menentukan apakah kita akan keluar menjadi pemenang.
Berikut 3 cara yang harus kita lakukan untuk dapat memenangkan ujian iman:

1. Taat
“Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran …… Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, …….. lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. ” Kej 22:2-3
Abraham memilih untuk taat kepada apa yang Tuhan firmankan. Dia tidak berargumen atau memberi alasan atas perintah yang diberikan. Dia bahkan tidak mau memikirkan apa yang akan terjadi jika dia melakukan perintah tersebut.
Tuhan sering menyampaikan pesanNya melalui masalah yang diijinkan dalam hidup kita. Jika Tuhan berbicara kepada kita baik melalui FirmanNya atau hambaNya, biarlah kita senantiasa taat dan melakukan perintahNya. Jangan biarkan logika pikiran kita menghalangi perbuatan kita untuk melakukan FirmanNya. Seringkali apa yang Tuhan perintahkan berlawanan dengan sifat-sifat dunia ini. Tanyalah kepada Tuhan apa yang Dia inginkan dalam kehidupan kita melalui masalah yang kita hadapi. Cari jawabanNya melalui Firman Tuhan. Lakukan apa yang telah difirmankan Tuhan bagi kita. Jika kita taat melakukan perintahNya, maka kita akan melihat perbuatanNya yang ajaib dalam kehidupan kita.

2. Rela Berkorban
“Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.” Kej 22:10
Ishak merupakan anak perjanjian antara Tuhan dan Abraham. Melalui Ishak-lah keturunan Abraham akan menjadi banyak dan tidak terhitung. Oleh karena itu Ishak merupakan anak yang begitu berharga bagi Abraham. Tetapi melalui ujian ini Tuhan menuntut Abraham untuk melepaskan hal yang begitu berharga dalam hidupnya. Abraham harus melepaskan haknya.
Begitu banyak masalah yang diijinkan Tuhan dalam hidup kita untuk menguji iman kita. Tidak sedikit di antaranya yang menuntut pengorbanan dari sesuatu yang begitu berharga dalam hidup kita. Tidak mudah juga bagi kita untuk melepaskan apa yang menjadi hak dalam hidup kita. Tetapi kita melihat bahwa apa yang seharusnya menjadi hak bagi Abraham, dia lepaskan demi Tuhan Allahnya.
Yesus juga melepaskan segala keilahianNya dan turun menjadi manusia bahkan rela mati di atas kayu salib demi menebus dosa manusia. Teladan yang telah diberikan oleh Yesus menjadi suatu hal yang harus kita lakukan juga dalam hidup kita. Proses pemurnian dalam hidup kita akan terus kita jalani hingga kita mencapai kepada kesempurnaan. Lepaskan segala kekerasan hati, amarah, dendam, sakit hati, kekecewaan yang ada dalam hati kita. Ampuni orang-orang yang telah menyakiti hati kita, menghina, memfitnah bahkan merendahkan kita.

Tidak mudah untuk melepaskan semuanya itu. Harga diri cenderung akan kita pertahankan dibanding melepaskan pengampunan. Tetapi ketika kita mau melepaskannya, sama dengan Yesus yang dimuliakan dan ditinggikan Allah Bapa setelah menjalani tugasnya di dunia ini, maka Tuhan juga akan memuliakan dan meninggikan hidup kita ketika kita mau rela berkorban sesuai dengan kehendak Bapa di surga.

3. Iman Percaya
“Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.” Ibr 11:19
Abraham begitu yakin bahwa Allahnya akan menyediakan apa yang dia butuhkan. Dia sangat percaya kepada Tuhan dan dia menaruh iman percayanya sepenuhnya kepada Tuhan.
“Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.” Kej 22:8
Ketika ujian datang dalam hidup kita, Tuhan ingin agar kita menyandarkan pengharapan kita sepenuhnya kepada Dia. Percaya 100% kepada kuasa Tuhan dan tidak meragukan akan kebesaran kuasaNya. Mungkin ada masalah dalam pekerjaan kita, keuangan, keluarga, rumah tangga, pelayanan dan lainnya; tetapi ketika kita berserah kepada Tuhan dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan yakin bahwa Dia akan memberikan jalan keluar bagi kita, maka kita akan melihat jawaban yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Kemustahilan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang sulit, rumah tangga yang telah hancur berantakan, keuangan yang sudah morat-marit sehingga mencapai ambang kebangkrutan, itu semua bukanlah akhir dari segalanya. Yesuslah jawaban. Dialah Allah yang menyediakan segala jawaban yang kita butuhkan, Dialah Yehova Jireh (Kej 22:14). Sandarkan iman percaya kita sepenuhnya kepada Allah, maka tidak ada yang mustahil bagi kita yang percaya kepadaNya.
Ketaatan, pengorbanan dan iman percaya akan membawa kita melewati ujian-ujian dengan kemenangan yang Tuhan berikan. Tidak ada perintah yang terlalu susah dari Tuhan, tidak ada masalah yang terlalu berat di hadapan Tuhan, dan tidak ada hal yang mustahil bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Hadapi ujian imanmu dengan penuh ketaatan, pengorbanan dan iman percaya. Mujizat pasti terjadi!
“Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” ” 1 Kor 2:9
“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin. ” Ef 3:20-21 (by Nuel)
Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati kita selalu.
 
 


Ujian Iman Membawa Ke Level Yang Lebih Tinggi
☆ ☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆ ☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬
“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahw

a ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” Yakobus 1:2-4
Hidup manusia senantiasa penuh dengan pencobaan. Melalui pencobaan-pencobaan itulah iman kita sebagai umat Tuhan diuji. Ketika kita sanggup melalui pencobaan tersebut maka tingkat iman kita akan semakin dekat kepada kesempurnaan. Pertumbuhan rohani kita akan semakin nyata dan menuju kepada kedewasaan secara rohani.
Banyak sekali tokoh-tokoh dalam Alkitab yang menjalani ujian-ujian iman. Dari kisah di perjanjian lama, kita dapat belajar ujian iman yang dialami oleh Yusuf. Selama hidupnya Yusuf mengalami berbagai macam ujian yang membawa dia kepada tingkat yang lebih tinggi lagi ketika dia berhasil melaluinya.

Berikut ujian-ujian iman yang dilalui oleh Yusuf:
1. Jubah maha indah ditanggalkan oleh kakak-kakaknya
(Kej 37:23)
2. Dilempar ke dalam sumur kosong (Kej 37:24)
3. Dijual sebagai seorang budak (Kej 37:28)
4. Difitnah oleh isteri Potifar (Kej 39:11-18)
5. Ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara (Kej 39:20)
6. Dilupakan oleh kepala juru minuman yang telah diartikan mimpinya (Kej 40:23)
Yusuf melalui masa-masa ujiannya selama kurang lebih 13 tahun sejak dari mimpinya sampai kepada pengangkatan dirinya sebagai penguasa Mesir nomor dua setelah Firaun. Setelah melalui 7 tahun masa kelimpahan di Mesir dan memasuki 7 tahun masa kelaparan, barulah dia bertemu kembali dengan kakak-kakaknya dan mimpinya-pun digenapi pada saat itu juga.
Yusuf menjadi seseorang yang sangat matang setelah bertahun-tahun melalui ujian demi ujian. Setiap ujian dijalaninya dengan ketekunan, tekun melakukan Firman Tuhan. Itulah kekuatan yang membawa Yusuf kepada kesempurnaan iman dan kedewasaan secara rohani. Ketika dia lulus dalam satu ujian iman, maka tingkat kerohaniannya bertambah. Ujian demi ujian yang dilalui membuat Yusuf semakin dekat kepada Tuhan dan Tuhanpun memberikan kepercayaan yang lebih besar lagi setiap kali Yusuf lulus dalam ujian imannya.
Demikian juga kita sebagai umat Tuhan, juga mengalami ujian-ujian yang sama. Tuhan ingin membawa umatNya kepada kesempurnaan. Perlu diingat bahwa semakin tinggi tingkat kerohanian seseorang, maka semakin berat ujian yang akan dihadapinya.
Seorang anak SMP akan menjalani ujian yang lebih berat dibanding dengan tingkat SD. Seorang anak SMU akan menjalani ujian yang lebih berat lagi dibanding dengan tingkat SMP. Pada saat kuliahpun ujiannya akan jauh lebih berat dibanding saat masih SMU. Ujian-ujian yang dialami juga akan memberikan tekanan yang semakin berat dan keadaan yang tidak nyaman bagi setiap pesertanya. Tetapi ketika lulus dari ujian tersebut, maka setiap siswa akan merasakan sukacita dan kelepasan yang luar biasa. Dan mereka akan naik kepada tingkat yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Setiap masalah dan pencobaan yang datang ke dalam hidup kita bukanlah terjadi begitu saja. Semuanya datang dengan seijin Tuhan. Dan Tuhan ingin membawa kita langkah demi langkah menuju kepada kesempurnaan hidup.

“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. ” Ibr 12:1-2
“Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” Efesus 4:1. (by Nuel)
Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati kita selalu.
 
 


"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." Pkh 3:11.

Pernahkah kamu mengalami suatu keadaan

yang membuat hidupmu seperti ditarik mundur, jauh dari harapan?

Pernahkah kamu melihat orang-orang yang dulunya berapi-api tiba-tiba seperti kehilangan semangat bahkan lenyap dari peredaran?

Pernahkah kamu melihat bahkan merasakan bahwa orang-orang yang pernah kamu lihat (atau bahkan dirimu sendiri) mengalami kemunduran itu, lalu tiba-tiba melesat cepat ke depan dan meraih banyak hasil?

Pasti pernah, bukan?

Kita seperti anak panah di tangan Tuhan.

Ada masa-masa anak panah itu melesat cepat terlepas dari busurnya menuju sasaran yang dimaksudkan. Ada masanya anak-anak panah itu harus istirahat dalam kantongnya.
Namun di saat yang diperlukan, anak panah itu akan dipasang dalam bususrNya ditarik ke belakang sejauh mungkin untuk mencapai sasaran.

Semakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak yang akan ditempuh. Semakin panjang rentang busur menarik ancang-ancang, makin cepat pula anak panah itu melesat.

Jadi......

Jika kamu seperti dalam keadaan yang mundur, bersabarlah:

Mungkin Tuhan tengah meletakkanmu di busurNya. Menarik jauh-jauh ke belakang, agar di saat kita dilepaskan, kau memiliki daya dorong yang kuat untuk mencapai sasaran.

Dan jika kau melihat seorang teman seperti tengah mengalami kemunduran, jangan buru-buru menghakimi dengan mengatakan, "Apinya telah padam".

Jadilah teman yang baik, yang mendampingi di saat temanmu sedang "dimundurkan" karena dengan demikian kau ikut menjaganya agar tidak sampai putus asa atau terkulai.

Kamu, aku, dia, mereka ....... adalah anak-anak panah di tangan Tuhan.

Hidup untuk mencapai suatu sasaran yang sudah ditetapkan. Tetaplah semangat, tetaplah bersabar, karena semua akan indah pada waktunya.

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
 
 


Tantangan Yang Harus Dihadapi Untuk Menerima Berkat Tuhan
╭⌒⌒╮╭⌒╮~╭⌒╮
╱◥█◣ ☆☆☆
︱田︱ ╬╬╬╬╬Keluaran 15: 22-27

Kisah keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir, dapat menggambarkan kepada kita tentang bagaimana perjalanan kehidupan orang percaya

yang harus melewati banyak tantangan untuk melihat dan menerima berkat dari Tuhan. Setiap orang percaya harus mampu menghadapi semua tantangan dalam kehidupannya. Bangsa Israel ini telah menyeberangi laut Tiberau yang dibawah pimpinan oleh Musa dengan penyertaan Tuhan.
Tatkala Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka terbelahlah air laut itu. Merekapun berjalan di tengah-tengah laut di tempat kering, sementara itu orang mesir dengan kereta kudanyapun menyusul mereka sampai ke tengah laut , tetapi setelah bangsa Israel selesai menyeberang, Musapun mengulurkan tangannnya kembali keatas laut itu maka berbaliklah segera air laut dan lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun.
Mereka melintasi laut Tiberau dengan selamat, suatu tantangan telah dapat mereka lewati. Sungguh merupakan suatu kemenangan dan sukacita besar bagi mereka. Setelah itu, mereka harus meneruskan perjalanannya dengan menghadapi tantangan lain, yang akan kita lihat berikut ini.

Bangsa Israel banyak mengalami peristiwa-peristiwa, dan menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanannya untuk mencapai tanah perjanjian, yaitu Tanah Kanan. Dari bacaan firman Tuhan di atas, tentang di Mara dan di Elim, kita dapat belajar, setidaknya ada empat perkara penting, yakni tantangan yang harus mereka hadapi untuk menerima berkat Tuhan:
1. Hidup Yang Penuh Teka-Teki
Setelah melewati kemenangan besar itu, dengan berhasil menyeberangi laut Tiberau, bangsa Israel diperhadapkan kepada masalah lain lagi yaitu, kelelahan dan kehausan. Tidak ada perjalanan yang mulus dan bebas hambatan, namun demikian Tuhan selalu hadir menyertai untuk memberikan pertolongan. Tiga hari lamanya mereka telah berjalan di padang gurun Syur itu dengan tidak mendapat air, ayat 22. Dengan letih mereka harus melewati padang gurun tersebut.
Tuhan mau mengajarkan kepada bangsa ini, bahwa sekalipun mereka harus melintasi padang gurun, mereka tetap dilindungi dan disertai oleh Tuhan. Tuhan inginkan agar mereka tetap percaya, sebab Tuhan yang menuntun perjalanan mereka melalui Musa. Tuhan sedang melatih mereka untuk tetap percaya dan mengandalkan Tuhan, karena padang gurun itu bukanlah tujuan akhir, tetapi melalui padang gurun, mereka harus melihat bagaimana penyertaan Tuhan yang sempurna itu. Manusia terbatas, tetapi kuasa Allah tidak terbatas.
Hidup ini penuh dengan teka-teki, maksudnya adalah sesuatu yang tidak dapat kita duga, diprediksi atau yang tidak dapat kita sangka-sangka sebelumnya. Kita tidak dapat pastikan bahwa segala sesuatu itu akan berjalan dengan lancar-lancar saja dan baik, seperti yang kita bayangkan atau harapkan. Hari ini kita boleh tertawa, tetapi siapa tahu kalau besok kita bisa menangis, dan sebaliknya. Hari ini kita beruntung, besok bisa saja kita rugi. Hari ini kita senang karena telah ditolong seorang teman, tetapi besok siapa yang tahu kalau teman juga bisa menipu kita, dan mengecewakan kita.
Dalam perjalanan hidup, kitapun kadang-kadang harus melewati yang namanya padang gurun. Namun semua keadaan itu, jangan membuat kita mudah kecewa dan putus asa, tetapi sebaliknya, jadikanlah semua pengalaman hidup kita entahkah itu baik atau buruk, untuk membuat iman kita mejadi semakin kuat dan bertumbuh dewasa. Sehingga dalam melewati semua keadaan, kitapun akhirnya dapat berkata “Kalau bukan Tuhan yang menolong, saya tidak akan dapat berjalan”.

Melalui setiap kesulitan yang telah kita alami, akan membuat kita dapat menjadi saksi bagi Tuhan. Masa sukar, masa sulit, masa yang kurang menyenangkan dapat saja selalu terjadi dalam hidup kita, dan itulah ujian-ujian bagi kita untuk menjadi lebih baik lagi.
“Karena Ia tahu jalan hidupku, seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas” Ayb 23:10

“Sesungguhnya Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan” Yes 48:10
Tatkala kita diuji dan masuk dalam ‘dapur kesengsaraan’ itu memang tidak enak, tidak nyaman. Tetapi justru disitulah kita harus ingat kepada Tuhan, tetap mengandalkan Dia, bahwa hanya Dia yang sanggup menolong kita. Di dalam segala kesulitan yang kita hadapi, anggaplah itu suatu didikan Tuhan bagi kita, Dia mau memurnikan kita, untuk menjadikan kita lebih baik lagi. Hendaklah kita selalu lulus dalam mengikuti ujian-ujian kehidupan ini, untuk dibawa ke tingkat yang lebih tinggi lagi, kepada pengalaman yang baru dan kepada berkat Tuhan yang baru lagi.

2.Tantangan Merubah Yang Pahit Menjadi Manis
Pahit adalah suatu rasa yang tidak sedap, seperti rasa empedu, tidak menyenangkan hati, menyedihkan, sebuah gambaran kesukaran dan kesusahan. Sedangkan manis adalah suatu rasa yang enak, seperti gula, madu. Manis itu menyenangkan dan indah. Tantangan orang percaya adalah merubah yang pahit menjadi manis, bukan menghindar atau lari dari kepahitan, tetapi harus mampu untuk merubahnya.

Musa adalah seorang yang diperhadapkan dimana dia tidak lari atau menghindar dari situasi itu. Sampai di Mara, mereka menemukan air , tetapi air itu pahit rasanya. Musa harus bertindak merubah keadaan itu.
Gambaran kepahitan adalah bersungut-sungut. Bangsa Israel itu bersungut-sungut, “Apakah yang akan kami minum?”, ayat 24. Bagi mereka lebih baik bekerja pada orang mesir itu dengan makan kenyang daripada mati di padang gurun. Musa tidak terpengaruh oleh sungut-sungut mereka, dan juga tidak putus asa dengan keadaan yang sedang mereka hadapi. Musa menghadapi tantangan itu. Yang Musa lakukan adalah “Musa berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis”, ayat 25a. Musa akhirnya mampu mengatasi tantangan itu, oleh pertolongan Tuhan, air yang pahit itu berubah menjadi manis dan merekapun dapat meminum air itu.
Bagaimana dengan kita ? Ketika kita diperhadapkan kepada situasi atau kondisi yang tidak menyenangkan, mungkin menyesakkan kita, mengecewakan, dan bahkan telah menyakiti kita. Apakah kita harus bersungut-sungut, menyalahkan orang lain, lari atau menghindar ?
Sebagai orang percaya kita harus berani menghadapi setiap tantangan dalam kehidupan kita, seperti Musa, ia mengambil sikap untuk berseru-seru, yaitu berdoa kepada Tuhan, meminta petunjuk, meminta pertolongan, dan meminta jalan keluar dari masalah.
“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui” Yer 33:3
Hadapilah segala keadaan, dan majulah, jangan mundur, yaitu dengan berdoa, menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan, maka pastilah Tuhan akan menjawab kita, memberikan jalan keluar dan pertolongan pada kita. Tuhan selalu mendengarkan setiap orang yang berseru kepada-Nya. Sekalipun orang memusuhi kita, menipu kita, ingatlah, bahwa Tuhan sanggup mengubah itu menjadi baik. Di dalam Tuhan ada pemulihan.
“Jikalau Tuhan berkenan dengan jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia” Ams 16:7
“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan” Kej 50:20a
Mampukah kita menjadi pelaku perubahan itu? Tatkala kita diperhadapkan pada kondisi yang menyakitkan, mampukah kita membuatnya menjadi sukacita? Menghadapi kemarahan seseorang mampukah kita menjadi pembawa damai? Menghadapi sakit-penyakit, atau masalah lainnya, mampukah kita untuk tetap bertahan dan bersabar untuk menerima pemulihan dari Tuhan?
Kita pasti mampu menghadapi setiap tantangan, jikalau kita berserah pada Tuhan. Setiap perubahan dapat terjadi dalam hidup kita menjadi lebih baik, karena campur tangan Tuhan.
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” Fil 4:13

3.Harus Berjalan Dengan Iman
Iman bukanlah suatu tindakan asal nekad melangkah, akan tetapi iman adalah tindakan yang yakin akan Firman Allah terjadi dalam hidup kita. Janganlah sandarkan iman kita pada apa yang ada pada kita, tetapi tetaplah sandarkan hidup kita kepada Firman Tuhan.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” Yer 29:11
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang” Ams 23: 18
Tuhan sangat tahu kalau air di Mara itu pahit rasanya, tetapi Tuhan mau lihat tindakan mereka, masihkah mereka tetap punya iman, iman kepada Tuhan. Tuhan yang telah mengadakan mujzat bagi mereka untuk menyeberangi laut Tiberau. Tidak akan dibiarkannya mereka mati karena kehausan di padang gurun itu, sebab Dia selalu punya jalan saat tiada jalan. Tindakan iman dari Musa ialah ia berseru-seru kepada Tuhan. Musa yakin bahwa pertolongan hanya datang dari Tuhan saja. Seruan Musa itu telah mampu menghidupkan kuasa Allah. Sepotong kayu yang Musa lihat itu tidak bisa mengubah air pahit itu menjadi manis. Kayu itu hanyalah media saja yang dipakai Allah.
Hal ini menggambarkan bahwa ada sebuah tindakan yang harus Musa lakukan terlebih dahulu, sebelum melihat mujizat terjadi, yaitu air pahit berubah jadi manis oleh karena kuasa Allah.
Tuhan menjaga, Tuhan memelihara dan Tuhan akan menyembuhkan kita , asalkan kita tetap percaya dan melakukan apa yang difirmankan-Nya bagi kita. Karena itu dalam segala kesedihan atau kesesakan yang kita alami dalam kehidupan kita, janganlah bersungut-sungut, jangan biarkan masalah membuat kita bersedih hati atau tawar hati, agar kita tidak menjadi lemah dan putus asa, lebih baik kita berdoa dan melakukan FirmanNya.
“Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu” Ams 24:10

4. Hidup Dipenuhi Dengan Janji-Janji Allah
Di sana Tuhan memberikan janji-Nya kepada bangsa Israel itu. Apa yang telah dijanjikan-Nya pasti akan digenapi-Nya karena Tuhan tidak pernah mengingkari janji-Nya. Janji-Nya itu adalah ya dan amin.
“Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau” Kel 15:26
Melalui janji ini, Tuhan menghendaki supaya bangsa Israel tetap percaya kepada-Nya, dengan memegang janji Tuhan untuk menghadapi setiap tantangan ke depan. Dalam ayat 27 dicatat, sesudah itu, yaitu setelah melewati semua itu, bangsa Israelpun tibalah di Elim, di sana terdapat dua belas mata air, dan tujuh puluh pohon korma. Sekalipun harus melewati padang gurun, seharusnya bangsa Israel tetap percaya pada Tuhan, pada Janji-Nya. Akhirnya sampai juga mereka ke Elim, suatu tempat yang indah, di sini mereka menikmati berkat yang telah tersedia.
Meskipun masalah sedang melanda rumah tangga, pekerjaan, pelayanan kita dan lain-lain, kita dapat tetap teguh berdiri, karena kita memiliki janji-janji Allah dalam hidup kita. Janji-janji Allah itu merupakan sebuah tujuan yang harus kita capai. Mengapa kita saat ini dapat tersenyum, meskipun masalah ada, kita tak perlu harus cemas, khawatir, takut, dan gelisah akan segala sesuatu?
Jawabannya adalah karena orang percaya memiliki kepastian tentang janji-janji Allah dalam hidupnya. Kita tetap kuat, tegar dan sabar karena janji-janji yang telah diberikan-Nya bagi kita. Karena janji-janji Allah itulah yang memberi kita kekuatan, pemulihan, kesembuhan, sukacita, damai sejahtera, kesempatan, masa depan yang penuh harapan, dan keselamatan. Oleh karena itu maka, kita dapat tetap melangkah dengan pasti dalam kehidupan ini.
• Adakah janji-janji Allah yang telah saudara terima ? Jika ya, Puji Tuhan, peganglah janji itu, dan tetaplah percaya pada janji-Nya itu. Janji-Nya itu akan muncul seperti fajar pagi hari.
• Jika saudara belum menerima janji Tuhan dalam hidupmu, berdoalah sekarang, dan biarlah tuntunan Roh Kudus membimbingmu dalam membaca Firman Tuhan, untuk memukan janjiNya itu bagimu, sesuai dengan kebutuhanmu saat ini.
Penuhilah hidup kita dengan janji-janji Allah. Daud dalam masa kesusahannya, telah mengalami kekuatan karena ada janji-janji Tuhan.
“Hidupkanlah aku sesuai dengan janjiMu. Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku. Aku gembira atas janji-Mu, seperti orang yang dapat banyak jarahan”, Maz 119:154b,50 dan 162.
Firman Tuhan itu akan mendatangkan penghiburan, harapan dan kekuatan bagi setiap orang yang percaya, ketika sedang mengalami kesusahan. Sebab Firman Tuhan itu hidup dan aktif oleh kuasa Allah untuk memulihkan setiap orang yang percaya kepada Firman-Nya.
Meskipun hidup ini susah diprediksi dan banyak tantangannya, tetaplah beriman dan melakukan Firman Tuhan, serta penuhi hidup kita dengan janji-janji Tuhan. Apa yang difirmankan-Nya pasti digenapinya dalam hidup kita. Percayalah. Tuhan memberkati saudara.

“Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat”. Wahyu 1:3
(by Immanuel Nuel)
Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati Anda selalu.
 
 


https://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS
ans!!